top of page
  • haroldhd2000

Kaleidoskop Otomotif Indonesia 2020, Patutkah kita berbangga?

Hi, selamat datang kembali di blog HDT. Kali ini kita akan membahas industri otomotif dari sudut pandang supply dan demand yang ada di tahun 2020. Seperti yang kita ketahui bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang challenging atau bahkan bisa di bilang kurang bersahabat bagi umat manusia. Ya, Covid-19 jawaban nya. Tidak perlu berpanjang lebar, mari langsung kita bahas kaleidoskop otomotif 2020.


Sebelum saya memulai pembahasan, saya memberikan disclaimer terlebih dahulu bahwa seluruh tulisan yang ada di bawah ini adalah sebuah opini / pendapat pribadi tanpa ada hubungan nya dengan salah satu merek / brand tertentu. Sebuah pendapat seorang petrolhead yang kebetulan menemukan peluang karir yang sejalan dengan passion nya selama ini. So, here we go!


Saya akan membahas kaleidoskop otomotif 2020 dengan analisa penjualan industri otomotif di tahun 2020 dan apa yang akan terjadi di tahun 2021.


Seperti yang kita ketahui, industri otomotif menjadi salah satu industri yang paling terkena impact dari pandemic Covid 19 yang ada. Secara kapasitas penjualan market otomotif YTD (Year to Date) Jan - Dec turun 48.4% (wholesales) dan turun 44.6% (retail sales).


JIka di lihat dari performa merek (brand) yang ada di Indonesia, pada tahun 2019, 88% dari total penjualan Industri otomotif di kuasai oleh top 5 (berurutan dari paling besar) brand yaitu Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Honda dan Suzuki. Di Tahun 2020, remain the same. Kontribusi top 5 sebesar 89%. Hanya saja urutan nya sedikit berbeda. Dari merek-merek yang ada di Indonesia, terlihat hanya beberapa merek yang paling survive di tahun 2020 ini. Dilihat dari komposisi retail sales (jumlah penjualan ke market / end user) dari top 5 praktis hanya Suzuki yang "hanya" turun 29.6%. Selain top 5, ada di Mercedez Benz yang naik 8.7%, BMW yang "hanya" turun 19.8%, DFSK yang "hanya" turun 25.6%, dan Isuzu yang "hanya" turun 29.5%. Itu adalah top 5 merek yang paling survive di tahun 2020.


Sekarang mari kita lihat dari sudut pandang segmen kendaraan yang ada. Perlu di ketahui bahwa segmen kendaran / klasifikasi kendaraan yang ada di market sedikit berbeda dengan yang ada di Industri. Untuk lebih memudahkan pengertian pembaca, maka mari kita gunakan bahasa market.

Mari kita mulai analisa market berdasarkan segment City Car. Tidak banyak yang berarti di segmen ini kecuali kembali hegemoninya Honda Brio dan di sisi lain ada facelift Ignis di awal tahun 2020. Market City Car bergerak sejalan dengan total market yaitu turun sebanyak 44% dimana kontribusi market City Car bertahan di 2.4% (kurang lebih sama dengan tahun 2019).


Berpindah ke market LCGC (Low Cost Green Car), market yang coba di pertahankan dengan adanya penyegaran dari duet Toyota dan Daihatsu di awal 2020 ini. Market LCGC turun lebih dalam dari market sebesar 47% di mana kontribusi dari segmen ini pun turun menjadi 20% dari 21% di tahun 2019. Dari keseluruhan market LCGC, LCGC 2 row semakin mendominasi kontribusi dengan 52% dan LCGC 1200CC mendominasi market dengan 85% kontribusi. TIdak ada pergerakan yang signifikan dari market ini selain Honda Satya yang bisa meningkatkan market share nya sebesar 2% di market LCGC ini.


Market yang selanjutnya di bahas adalah segment Low MPV (LMPV). Market favorit bangsa Indonesia sejak kemunculan nya di medio tahun 2004 an sejak kemunculan Avanza Xenia yang secara tidak langsung mengatrol segmen MPV yang waktu itu didominasi Kijang dkk. Market LMPV ini sejatinya sudah mulai tergeserkan popularitasnya oleh segment SUV sejak 2 tahun yang lalu, namun sepertinya di tahun 2020 ini market LMPV benar-benar tergerus semenjak segment SUV benar-benar menancapkan kuku nya di market indonesia dengan kehadiran SUV 7 penumpang yang lebih terjangkau. market LMPV turun sebesar 59% di tahun 2020 ini dengan kontribusi yang juga turun drastis dari 21% menjadi 15%. Minim penyegaran di segmen ini menjadi salah satu LMPV agak "ditinggalkan" oleh konsumen Indonesia. terhitung hanya (very) minor change saja yang dilakukan oleh beberapa pemain besar di segmen ini. Konstelasi brand di segmen ini juga terhitung minim kejutan. Hanya xpander saja yang paling terkuras share nya di sini di makan oleh Avanza yang kembali mendominasi market ini dengan share 45% kurang 0.1%


Beralih ke market the giant killer yaitu SUV. SUV medium di tahun 2020 ini merajai market dengan kontribusi 15%, naik 3% dari periode yang sama di tahun lalu. market ini benar-benar di genjot dengan kehadiran XL7 dan Xpander Cross yang membuat pertumbuhan market nya turun "hanya" 30%. perbandingan harga yang tidak terlalu jauh berbeda dengan segmen LMPV (tipe teratas) di tenggarai menjadi hal utama kenapa segmen SUV medium ini menjadi populer. di sisi lain, SUV medium yang dulu kebanyakan berkapasitas 5 penumpang, kini semakin berevolusi menjadi 7 penumpang. kecenderungan pasar global dengan design yang lebih maskulin dan ground clearence yang lebih mumpuni menerjang berbagai macam kondisi jalan membuat kendaraan ini makin populer. Intinya, SUV medium ini merupakan segmen yang sanggup mengkanibal segmen LMPV dengan seluruh pendekatan yang secara bersama-sama dilakukan oleh brand-brand yang ada di dalam nya.


Selanjutnya di segmen SUV High, market di domninasi dengan Fortuner yang memiliki market share sebesar 37%, naik 5% dari periode yang sama di tahun lalu. Sisanya, tidak ada yang terlalu menarik di segmen ini kecuali daftar Inden Jimny yang masih mengular sampai dengan tulisan ini dibuat. Pindah ke Hatchback, segmen yang sangat populer di konsumen-konsumen muda dan wanita karna bentuknya yang kompak namun di sertai dengan fitur yang lumayan untuk upgrade harga sehingga bisa jadi keuntungan tersendiri untuk ATPM. Market ini turun and 49% seiring dengan market. Alhasil, kontribusi nya hanya terkoreksi sedikit ke 2.5% di tahun ini, hanya turun 0.3% dari tahun lalu. Tidak ada yang terlalu menarik dari market ini di tahun 2020, praktis market ini baru menarik jikalau ada ATPM yang benar-benar merubah design produk nya. Dengar-dengar sih katanya sampai 2 tahun lagi akan banyak perubahan di segmen ini.


Segmen lain seperti sedan, terlihat segmen nya pun cukup dewasa dengan performa yang hanya turun 28%. Kenapa saya sebut dewasa, karna market ini berisikan kendaraan-kendaraan mid end - up. Market yang konsumen-konsumen nya memiliki purchase power yang baik bahkan di era pandemi ini. memang secara number angka kontribusi market nya tidak besar (hanya sekitar 1%) namun sebuah keuntungan bagi ATPM yang memiliki line produk di sini, lumayan buat tambah volume dan cuan.


Hybrid dan atau kendaraan listrik. Bagaimana dengan segmen ini? To be honest, menurut saya pribadi, segmen ini akan belum bisa berbicara banyak di tahun 2021. Tapi dalam hati saya juga berharap agar segmen ini akan berbicara banyak di waktu dekat. Beberapa hal yang menurut saya segmen ini masih "tertunda" booming nya :

  1. Harga yang masih belum sepenuhnya terjangkau oleh sebagian besar market Indonesia. Oh ya, point ini keluar dengan perhitungan "harga psikologis" otomotif Indonesia di kisaran 190-200 Juta rupiah.

  2. Infrastruktur yang belum seluruhnya sempurna dari Sabang sampai Merauke

  3. "Culture shock" market Indonesia atas kendaraan listrik dengan segala fitur high end nya dan keterbatasan yang ada. Contoh ya, kalau mobil listrik kena banjir nyetrum gak? hayoo coba jawab di kolom komentar.

Beralih ke market komersil yang dibuka dengan segmen Pick Up Low. Market ini salah satu market yang paling bisa survive selama pandemi. Praktis secara market hanya drop 28% di tahun 2020 ini. Efeknya, kontribusi market ini naik dari 8% ke 11%. Saya pribadi sangat berharap di segmen ini, karna apa? karna ini segmen produktif. Sangat produktif.


Beralih ke segmen komersial lain nya yang di huni oleh Pick Up Medium 4x2, 4x4, Light Truck, Bus dan Heavy Duty dimana segmen ini turun performa nya sejalan dengan kondisi market, yaitu sebesar 44% dan mampu mempertahankan kontribusinya di 14%. Praktis dari segmen ini hanya Pick Up Medium 4x2 dan 4x4 saja yang bisa lebih survive dengan drop hanya di 36% dan 33%. Segmen komersil membuat mobil tidak hanya menjadi kendaraan yang hanya memiliki nilai penyusutan saja, namun menjadi kendaraan produktif yang menunjang bisnis yang lain.

Menurut saya, industri otomotif Indonesia patut berbangga akan hal ini. Apakah karna sistem ekonomi Indonesia yang tidak terpusat pada sistem korporasi? Apakah karna banyak UMKM yang berkembang di era pandemi? semua alasan sah saja.

Di sisi lain, setelah kita melihat market di tahun 2020, so what will happen 2021? Saya pribadi melihat titik optimisme tertinggi adalah market (retail sales) stagnant alias berkisar di 570.000 unit sepanjang tahun 2021. Namun, prediksi saya sendiri market masih akan turun sampai titik 560.000 unit. Beberapa faktor yang membuat saya mempediksi angka 560.000 unit :

  1. Saya mencoba trend statistika 3 month moving average dengan sampling 6 bulan terakhir di tahun 2020. dengan komposisi seasonal index semester 1 di 47%.

  2. Saya mengesampingkan penjualan 3 bulan pertama di tahun 2020 dikarenakan saat itu pandemi belum berjalan.

  3. Strategi peluncuran produk baru dari berbagai ATPM yang prediksi saya tidak terlalu masif di tahun 2021.

  4. Kepastian stimulus market dari Motor Show yang masih sangat tentatif untuk bisa di jalankan di tahun 2021.

  5. Ketidakpastian kesehatan global akibat pandemi yang masih cukup masif sampai tulisan ini di buat.

Dari point-point tersebut memang terlihat nya saya tidak optimis dengan industri otomotif di 2021 ini. Saya memilih realistis untuk melihat market ini. perlu di perhatikan bahwa mobil bukan lah kebutuhan primer atau bahkan sekunder. Mobil masih merupakan kebutuhan tersier apalagi di era pandemi ini. Beberapa harapan market otomotif menurut saya adalah di segmen-segmen fleet. Selain itu, sektor-sektor pemerintah yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti peremajan angkutan kota, ambulans, dll mudah-mudah an bisa membantu untuk meningkatkan performa industri ini. Sekian dulu kaleidoskop market otomotif 2020 versi saya, semoga tulisan ini bisa menjadi referensi untuk para pembaca.

Stay safe and healthy folks!


70 views0 comments

Recent Posts

See All
Post: Blog2_Post
bottom of page